Papa.....
masih mengantarkanku ke gerbang depan rumah, meski sudah susah payah tuk melangkah, sakit tiap gerak kaki papa....
Hujan...papa...
Masih kuingat jelas, betapa besar kasih sayang papa, yang menjemputku,ataupun kaka adikku, saat hujan deras turun...
Menunggu di tepi jalan, seberapapun lamanya, hanya untuk menunggu kami datang, turun dari angkot,
Dan dibawah naungan deras, berpayung bersama papa....
Papa....papa yang slalu peduli,
Selalu buncahkan sayangnya pada keluarganya,
Meski ia susah sendiri...
Sekarang, aku meninggalkan papa,
Karna aku yang tak lagi sendiri....
Mengapa aku tak mampu menjagamu,
Memayungimu , bersamamu didekatmu..?
Yang kupunya hanya airmata,
Meratapi hati yang jauh dari figurmu,
Ciapus....
Cimanggu
